Dari Mana Asal muasal Kambing Boer di indonesia

This image has an empty alt attribute; its file name is image.png

Kambing merupakan salah satu bentuk ternak ruminansia yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai hewan penghasil daging untuk memenuhi kebutuhan daging dalam negeri yang terus meningkat. Memperbaiki lingkungan (kualitas dan manajemen pakan) atau menggunakan program pemuliaan untuk meningkatkan produktivitas ternak. Program pemuliaan dapat meningkatkan kualitas genetik melalui dua cara: melalui persilangan dan melalui prosedur seleksi. Persilangan adalah metode untuk mendapatkan individu dengan kombinasi kualitas luar biasa dari dua negara induk.

Kambing Boer adalah hewan Afrika Selatan yang telah dikenal di Indonesia selama lebih dari 65 tahun. Istilah “Boer” mengacu pada seorang petani. Kambing boer dikenal dengan tanduknya yang melengkung ke atas dan ke belakang, telinga yang besar dan terkulai, moncong yang cembung, dan bulu yang pendek hingga sedang. Kambing boer adalah kambing yang tumbuh sangat cepat dibandingkan dengan jenis kambing lainnya.

Kambing boer dikenal di seluruh dunia karena konformasi tubuhnya yang luar biasa, pertumbuhan yang cepat, dan kualitas daging yang tinggi. Popularitasnya sebagai breed kambing daging telah meroket dalam dekade terakhir, dengan ketersediaan di Australia, Selandia Baru, dan kemudian Amerika Utara dan wilayah lain di dunia, di mana pertambahan berat badan dan tingkat pertumbuhan adalah yang paling mencolok dari semua fitur luar biasa di kambing Boer.

Kambing boer merupakan salah satu ternak yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan daging masyarakat dan memiliki potensi pengembangan karena memiliki berbagai keunggulan dibandingkan jenis kambing lainnya, antara lain pertumbuhan yang cepat, ukuran tubuh yang tinggi, dan mudah beradaptasi dengan lingkungan. Kambing boer sering dicampur dengan jenis kambing lain untuk meningkatkan produksi.

Kelompok tani petani kecil sering membuat program pemuliaan kambing Boer karena kesederhanaan pemeliharaannya dan siklus produksi yang relatif singkat, yang menguntungkan petani kecil dengan membutuhkan sedikit modal dan memberikan pendapatan yang cepat.

Tubuh kambing boer tumbuh dengan kecepatan lebih dari 225 g/ekor/hari, dan tubuhnya yang kompak, menjadikannya kambing yang layak disebut kambing pedaging.

Anak kambing boer memiliki berat 3-4 kg saat lahir, dengan anakan jantan lebih berat 0,5 kg daripada betina. Tergantung pada cara dan usia penyapihan, anak ayam yang disapih mungkin memiliki berat antara 20 hingga 25 kilogram. Kambing jantan memiliki berat 40 hingga 50 kg pada usia 7 bulan, sedangkan betina memiliki berat 35 hingga 45 kg. Jantan berusia satu tahun memiliki berat 50 hingga 70 kg, sedangkan betina berusia satu tahun memiliki berat 45 hingga 65 kg.

Di Jerman, tingkat pertumbuhan berat badan harian yang sesuai adalah 257, 193, dan 182 g/hari. Jika diberi makan dengan benar, kenaikan berat badan harian pada anak ayam yang disapih bisa melebihi 250 g/ha. Ini secara signifikan lebih tinggi daripada di breed kambing lainnya. Kambing boer dapat mencapai bobot jual lebih cepat karena pertumbuhannya yang lebih cepat.